Peringati Hari Anak Sedunia, GAHTRA Kampanyekan “Three Ben” dan Galang Petisi Perlindungan Anak. - Asa Digital

Kamis, 23 November 2017

Peringati Hari Anak Sedunia, GAHTRA Kampanyekan “Three Ben” dan Galang Petisi Perlindungan Anak.


Foto bersama antara aktivis GAHTRA dan Ketua KPPAD Kepulauan Riau dalam aksi kampanye kolaborasi bertajuk “Three Ben”. Image: Nur Hasanah

Tanjungpinang, Kepulauan Riau – Bertepatan dengan Hari Anak Sedunia, Gerakan Anti Human Trafficking (GAHTRA) melakukan kampanye bertajuk “Three Ben” (Bersama Hentikan Human Trafficking terhadap Anak, Bersama Hentikan Kekerasan Seksual, dan Bersama Lindungi Anak) di Laman Boenda tepi laut, Senin (20/11).

Dalam kegiatan itu diadakan petisi sebagai bentuk dukungan terhadap penolakan segala bentuk eksploitasi, intimidasi, dan diskriminasi terhadap anak. Petisi ini berupa penandatangan spanduk dengan ukuran 4 meter persegi yang berisi “Three Ben”.

“Ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap anak khususnya di wilayah Kota Tanjungpinang. Terlebih  kami memang bergerak di bidang itu, meskipun spesifiknya tentang pencegahan human trafficking terhadap anak. Melalui kampanye dan petisi dukungan ini kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan hak anak. Jadi dengan menandatangani petisi, menjadi bukti bahwa masyarakat ikut serta dalam upaya perlindungan anak, pengahapusan kekerasan seksual, dan tindak perdagangan manusia,” ujar Razil, Ketua Umum GAHTRA.

Aksi itu diikuti oleh belasan aktivis GAHTRA baik dari kalangan mahasiswa UMRAH maupun siswa yang tergabung dalam Kosatsmandagatra (Komunitas Aktivis SMA Negeri 2 Tanjungpinang berbasis GAHTRA). Selain itu GAHTRA juga melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Berlian Kabupaten Bintan.

Meski sempat tertunda oleh guyuran hujan, semangat para pelopor perlindungan anak dan anti human trafficking itu tidaklah luntur. Cuaca tidak bersahabat seakan bukan menjadi pematah semangat melainkan menjadi pemacu untuk lebih berjuang.

“Hujan menjadi tantangan bagi GAHTRA. Semakin banyak tantangan maka semakin berarti perjuangan. GAHTRA sudah komitmen dalam pembahasan kegiatan jadi kami wajib melaksanakan komitmen itu,” kata koordinator lapangan, Suherman.

Di bawah rintik hujan, mereka tetap melaksanakan rangkaian kegiatan yang telah diagendakan. Bermula dari menyanyikan lagu “Three Ends” yang menjadi program unggulan Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Lalu ditampilkan aksi teatrikal puisi perlindungan anak oleh aktivis GAHTRA dan diikuti dengan penandatanganan petisi pertama kalinya oleh  M. Faizal, SH., MM, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau yang pada saat itu turut berpastisipasi menyukseskan kampanye.

Orasi mereka yang bermuatan pesan dan ajakan perlindungan anak terus berkumandang hingga acara usai. Terdengar pula dengan lantang sorakan “selamat hari anak universal” oleh para aktivis yang ditujukan kepada setiap pengendara yang melintasi jalan Hang Tuah.

Perjuangan itu berbuah ungkapan terima kasih dan apresiasi dari mulut M. Faizal. Ia bahkan memberi petuah bahwa kita memang harus saling bekerja sama, saling dukung, dan saling berkesinambungan untuk mengupayakan pemenuhan hak anak. Selain itu, beliau juga menyemangati para aktivis muda ini agar tak kenal lelah dan terus beraksi dalam melindungi generasi Indonesia di masa mendatang.

Kesan juga muncul dari Suyono, salah satu pengunjung Laman Boenda yang turut menyatakan dukungannya melalui penandatanganan petisi. Seperti yang diungkapkannya “Saya sangat setuju tidak ada lagi kekerasan anak, perdagangan anak, dan kita harus melindungi anak. Kepada penegak hukum tegakkanlah hukum setegas-tegasnya.”

Sayangnya rintik hujan yang tak kunjung reda mengakibatkan sepinya pengunjung. Basahnya spanduk akibat curahan air beberapa kali menyulitkan masyarakat dalam menandatangani petisi. Bahkan membuat tanda tangan tidak terlihat secara jelas. Kondisi ini pula yang memaksa mereka menyudahi kampanye lebih awal dan berencana pindah lokasi ke Lapangan Pamedan Ahmad Yani. Namun masalah serupa terjadi dan menjadi kendala dilakukannya petisi.

Aksi kolaborasi ditutup dengan sesi foto bersama Ketua KPPAD Kepulauan Riau. Dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan oleh koordinator lapangan kampanye tersebut.

“Apapun yang terjadi hari ini di luar dugaan. Semoga ini menjadi evaluasi bagi kita agar ke depan setiap agenda dapat berjalan sukses tanpa kendala. Terima kasih untuk semua. Tetap kompak dan semangat melindungi anak bangsa karena ini tugas kita,” tutup Suherman. (rps)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar