Lupa Diri - Asa Digital

Sabtu, 21 Juli 2018

Lupa Diri


Dulu…
Jauh sebelum ini, kau curi hati
Datang bagai hujan kala sang padi kekeringan
Mengemis, meraung, tiada henti memohon pada suara
Aku terpana, tidak… tidak… barangkali terlena
Mimpi dirangkai begitu elok, terbius akan sosok
Kau buat tangis terhenti
Senyum kau tebar
Pesona kian lebar menyusupi pikir
Itukah siasatmu?

Kini…
Seusai tahta digapai
Hujan menjadi penantian
Kemarau kian mendera
Ronta terabaikan, diri kau suapi
Aspirasi sekedar fiksi, senandung penuh angan
Busukmu tercium sudah
Aku tersesal
Hati tak ingin terulang
Teringat alamiahnya manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar