Para pelopor Gerakan Anti Human Trafficking (GAHTRA) di Kepulauan Riau. Foto/Hagana Ginting |
Kepulauan Riau - Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Tanjungpinang,
Kepulauan Riau gagas Gerakan Anti Human Trafficking. Lembaga yang
kemudian dikenal sebagai GAHTRA ini bermula dari inisiatif Mahasiswi
Jurusan Ilmu Hukum, Nina Firda Amalia dalam kompetisi Pekan Kreativitas
Mahasiswa 2017 dengan judul "Educational Camp" tentang Proteksi diri Anak dari Kejahatan Human Trafficking di wilayah perbatasan.
GAHTRA terbentuk sebagai upaya untuk meningkatkan
kesadaran dini bahaya eksploitasi manusia. Selain itu juga untuk
menyebarkan virus-virus semangat anti human trafficking (perdagangan manusia -red).
”GAHTRA mulanya kegiatan Pekan Kajian Hukum (PKM) yang terdiri dari mahasiswa hukum. Tujuannya untuk membentuk pemahaman, pencegahan, dan membangun kesadaran
tentang human trafficking dan menyebarkan virus GAHTRA itu sendiri,”
ujar Nina, sang inisiator.
Menurutnya gerakan ini perlu, karena Kepri merupakan
kawasan yang berbatasan dengan beberapa negara dan sangat potensial
terhadap tindak pidana perdagangan orang. Sejauh ini pemahaman
masyarakat terkait human trafficking masih sekedar artian yang sempit. Padahal nyatanya lebih dari itu.
"Bentuk
perdagangan (orang) banyak. TKI ilegal, pekerja usia anak, perdagangan bayi,
PSK, dan masih banyak lainnya. Tapi fokus kami pada anak, karena
merupakan aset berharga yang memegang peran strategis terhadap
kelangsungan bangsa di masa mendatang," tambahnya.
"Misi kami adalah membentuk link di wilayah Kepri. Nantinya akan ada GAHTRA tingkat siswa, tingkat mahasiswa, dan terakhir tingkat umum," Tutupnya.
Untuk pertama kalinya dibentuk GAHTRA tingkat siswa pada Rabu (01/11). Sasarannya SMAN 2 Tanjungpinang, yang didahului workshop dan sosialisasi human trafficking berdasar UU No. 21/2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.
GAHTRA
sempat terpilih sebagai 10 inspirator di tingkat Provinsi yang membuatnya
diundang dalam Temu Nasional Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan
Perempuan dan Anak (Puspa) 2017 di Taman Bungkul, Surabaya.
Sekitar 300 peserta dari berbagai elemen masyarakat hadir dalam acara
ini untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan Puspa 2017.
Event Puspa 2017 itu digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia. Dalam acara yang berlangsung 27-29 Agustus lalu,
turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana
Yembise.
Perlu diketahui UMRAH sendiri merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi
Negeri di Kepulauan Riau yang termuda di Indonesia. Sesuai namanya, universitas
ini berbasis kemaritiman dan perbatasan. GAHTRA juga sejalan dengan visi
tersebut. (rps)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar